Rekan-rekan yang berprofesi sebagai pendidik pasti sudah akrab dengan istilah ini. Taksonomi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah klasifikasi bidang ilmu; kaidah dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek. Taksonomi untuk tujuan pendidikan adalah kategorisasi tujuan pendidikan yang digunakan untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran.
Buku Antologi Esai dan Opini
Minat Baca Bukunya? Silahkan DM akun instagram @bud11smail
Buku Antologi Berbagai Genre
Minat Baca Bukunya? Silahkan DM akun instagram @bud11smail
Buku Antologi Berbagai Genre
Minat Baca Bukunya? Silahkan DM akun instagram @bud11smail
Buku Antologi Kisah Nyata Inspiratif
Minat Baca Bukunya? Silahkan DM akun instagram @bud11smail
Buku Antologi Narasi Eksposisi
Minat Baca Bukunya? Silahkan DM akun instagram @bud11smail
13 April 2019
TAKSONOMI BLOOM
Rekan-rekan yang berprofesi sebagai pendidik pasti sudah akrab dengan istilah ini. Taksonomi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah klasifikasi bidang ilmu; kaidah dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek. Taksonomi untuk tujuan pendidikan adalah kategorisasi tujuan pendidikan yang digunakan untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran.
I CAPITANO ROSSONERI YANG LEGENDARIS
1. Inggris, Herbert Kilpin (1899-1907)
Herbert Kilpin (lahir di Nottingham, Inggris, 24 Januari 1870 – meninggal 22 Oktober 1916 pada umur 46 tahun) adalah pesepakbola asal Inggris. Ia memulai kariernya di kampung halamannya, Nottingham dan bermain untuk Notts Olympic. Selanjutnya, ia bermain untuk Saint Andrews, sebelum ia berpindah ke Italia tahun 1891 dan menjadi anggota Internazionale Torino. Pada tahun 1898, ia pindah ke Milan. Di sana, ia bersama temannya, Alfred Edwards mendirikan Milan Cricket and Football Club, cikal bakal klub raksasa Italia, AC Milan. Kilpin menjadi kapten pertama Rosoneri, dan juga sebagai pelatih pertama. Dia bermain selama delapan musim di Milan dan memenangi tiga gelar lokal (1901, 1906, 1907). Ia berhenti berkarier bersama Milan saat pemain non-Italia dilarang bermain dalam liga. Saat Perang Dunia II berkecamuk, ia tetap di Italia, sampai ia meninggal tahun 1916. Dia dikremasi di Milan Muncipal Cemetery, Milan. Pada tahun 1990 ia dikremasi ulang di Monumental Graveyard dan AC Milan menyumbang sebuah batu nisan sebagai tanda penghormatan.